BERAWAL DARI HOBI, KINI SUKSES MEMPUNYAI 23 OUTLET

 

Pada saat ini usaha bakery sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat. Begitu juga dengan
Mulyani Hadiwijaya yang berawal dari hobi dan membuat toko bahan kue yang diberi nama
“DEA” di Pasar Kepanjen pada 2001.

Namun seiring berjalannya waktu Mulyani kemudian melakukan pelatihan membuat kue secara
cuma- cuma kepada para pelanggan nya dan mendapat respon positif dari masyarakat.Sejak saat
itu banyak pesanan berdatangan dari pelanggan hingga akhirnya pada 2009 Mulyani
memutuskan untuk membuka Dea Cake and Bakery.

Advertorial

Meski perlu bersaing dengan banyak perusahaan besar yang sejenis, tidak membuat Mulyani
patah semangat dalam mengelola usaha nya. Perlahan namun pasti kini Dea and Bakery sudah
dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Marketing yang digunakan oleh Dea Cake and Bakery sangatlah bagus sehingga usahanya
selama 5 tahun terakhir cukup pesat dan berhasil mempunyai 23 outlet di seluruh Jawa Timur
dan Jawa Tengah dengan jumlah total karyawan 250” ungkap Anton, Manager Marketing DEA.
Namun dalam usaha pasti menemukan sejumlah hambatan, terutama dalam meningkakan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Namun, hal itu dapat teratasi dengan diadakan pelatihan
secara berkala.

Omzet yang tumbuh pesat, Dea Cake and Bakery pernah mendapat penghargaan dari pemerintah
setempat maupun nasional.

Salah satunya ialah Dea Cake and Bakery pernah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah
Kabupaten Malang untuk kategori “Keamanan Pangan” pada 2014. Selain itu, Dea Cake and
Bakery juga pernah meraih “The Best Winner of National Entrepreneur Award” yang
diselenggarakan Bank Internasional Indonesia (BII) dan Sindo pada 2013.

Sumber : https://rumahukm.com/perjalanan-dea-cake-and-bakery-miliki-23-outlet/

 

Advertorial

Reporter: Fadila Risma Prihatini/33221016

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *