MEMANFAATKAN POTENSI BAMBU YANG ADA DI KALIJAMBE, PURWOREJO

 

Kalijambe adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa
Tengah. Desa ini terletak di perbatasan Magelang-Purworejo, dan terdiri dari 5 Dusun. 5 Dusun
tersebut adalah Dusun Gamblok, Dusun Sikembang, Dusun Bendo, Dusun Sorogenen, dan
Dusun Mantenan.
Dengan potensi alam yang ada, mayoritas penduduk berpencaharian sebagai buruh harian lepas
dan petani, kemudian sisanya wiraswasta. Desa Kalijambe memiliki p

otensi sumber daya yang
mencolok yaitu kerajinan bambu. Hampir semua penduduk Desa Kalijambe menyisipkan
kegiatan kerajinan bambu dalam kesehariannya. Ada yang memang pekerjaan utamanya sebagai
pengrajin bambu, namun banyak juga yang melakukan kerajinan bambu hanya sebagai pekerjaan
sambilan. Potensi sumber daya alam Desa Kalijambe yang kaya akan bambu diimbangi dengan
sumber daya manusia yang terampil menjadikan potensi ekonomi kreatif Desa Kalijambe.
Anyaman bambu di Desa Kalijambe biasa disebut dengan “besek”. Dalam kamus Jawa
Baoesastra Djawa karangan WJS Poerwadarminta terbitan tahun 1939, disebutkan bahwa “besek
yaiku araning wadhah saemper tumbu nanging cilik sarta nganggo tutup”. Diartikan wadah
sejenis tumbu atau wakul wujudnya kecil serta ada tutupnya. Sedangkan definisi yang dipahami
masyarakat, besek adalah wadah/tempat yang terbuat dari anyaman bambu dengan berbagai
macam ukuran dan bentuk. Selain dibuat besek, bambu-bambu tersebut sering digunakan oleh
warga Desa Kalijambe untuk membuat furnitur rumah seperti kursi, meja, dan yang terbaru,
mereka membuat gazebo untuk diperjualbelikan. Keterampilan membuat besek biasanya lebih
dikuasai oleh para wanita apalagi ibu-ibu rumah tangga. Hal ini terlihat dalam kesehariannya
ibu-ibu mengisi waktu luangnya untuk menganyam besek. Menganyam besek sudah menjadi
aktivitas turun-temurun yang dilakukan warga Desa Kalijambe sejak mereka kecil.
Kerajinan anyaman besek di Desa Kalijambe terus berkembang pesat. Yang dulunya kerajinan
anyaman bambu hanya satu model saja yaitu besek tradisional yang bentuknya hanya kotak
biasa, kini model besek lebih modern dan beraneka ragam. Ada model tas, keranjang, tempat
buah, toples, wadah hantaran pernikahan, wadah parcel, dan sebagainya.
Selain ibu-ibu yang pandai membuat aneka besek, bapak-bapak pun tak kalah. Mereka juga
membuat kerajinan bambu, biasanya pada bidang furniture, seperti kursi, meja, hiasan, dan
almari. Cara mereka promosi juga sudah modern walaupun belum semua penduduk menerapkan,
yakni melalui sosial media seperti instagram, facebook, dan beberapa dari mereka juga sudah
membuat kartu nama terkait usaha mereka. Diharapkan usaha kerajinan bambu di Desa
Kalijambe dapat terus berkembang sehingga dapat memajukan kesejahteraan ekonomi Desa
Kalijambe. Banyak warga yang melakukannya secara turun temurun dan tak jarang mereka
masih menganyam walaupun di usia yang sudah tua.

Di tengah serbuan benda-benda plastik yang harganya lebih murah, kerajinan anyaman bambu
Kalijambe mampu bertahan dan memiliki pembeli setia. Namun demikian, diperlukan bantuan
dari berbagai pihak agar kerajinan anyaman bambu dapat terus bertahan dan berkembang. Selain
merupakan hasil kerajinan tradisional masyarakat Indonesia, dibanding benda-benda plastik,
anyaman bambu sangat ramah lingkungan.

Bahan dan alat:
-Bambu lurus sepanjang 10-20 meter
-Golok
-Pisau serut

Langkah Pembuatan:
-Pilihlah bambu yang sudah agak tua
-Tebang dan potong bagian ujungnya dari ranting ranting yang menempel pada ruas-ruasnya
sekitar 4 atau 5 meter panjangnya menggunakan golok.
-Kemudian belah batang bambu menjadi dua. Masing-masing belahan dibagi lagi menjadi
belahan-belahan kecil
-Belahan-belahan tersebut kemudian diserut-serut lagi dan dibersihkan menggunakan pisau serut
serat yang masih menempel
-Setelah menjadi tipis-tipis, anyamlah bambu-bambu tersebut menjadi bilik
Kerajinan anyaman terbuat dari bambu memang sangat menarik untuk dipelajari, mengingat
pada zaman sekarang hal ini sudah jarang diminati oleh anak muda. Semoga artikel ini dapat
membantu kalian yang sedang tertarik pada anyaman bambu, semoga bermanfaat. (HSD)

https://www.kompasiana.com/puputnastiti7658/64a67ee5e1a1677abb4f4612/mengenal-desa-

Penulis : Hafizh Satrio D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *