Pituruh, Purworejo – Gadung adalah sejenis umbi-umbian yang tumbuh subur di daerah Jawa Tengah, terutama di wilayah Pituruh, Purworejo. Umbi gadung memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan rasa yang unik. Sehingga cocok menjadi bahan utama dalam pembuatan keripik gadung yang semakin populer. Dengan mengolah gadung menjadi keripik, memberikan nilai tambah pada umbi ini. Dan menjadikannya sebagai camilan yang nikmat dan bergizi.
Pemilik rumah produksi Zoefa, Uswatun Mufti (34) menghasilkan kerupuk gadung dengan merek Dagadung. Usaha ini didirikan pada tahun 2016, ketika melihat potensi daerah Pituruh. Gadung tersebut umumnya dijual mentah, tanpa mampu mengungkapkan keaslian dan potensi Pituruh. Inilah yang menginspirasi Uswatun untuk menjual kerupuk gadung dengan merek. Agar potensi dan keasliannya dapat dikenal oleh masyarakat.
Dagadung Zoefa memiliki dua varian, yaitu original dan pedas. Dagadung ini mempunyai cita rasa yang gurih dan renyah untuk rasa originalnya. Sedangkan varian pedasnya tetap terasa gurih dan kresnyes namun berasa pedas yang menggigit. Untuk best sellernya adalah varian original karena rasanya lebih khas.
Untuk strategi pemasaran, Uswatun mengadopsi pendekatan yang siap saji. Dagadung dipasarkan dalam bentuk matang dan siap goreng, sehingga konsumen dapat langsung menikmatinya. Uswatun juga menjual secara konsinyasi atau titip jual. Dagadung sudah dijual diberbagai toko dan minimarket di daerah Purworejo. Bahkan outlet di Kebumen, Semarang, Wonosobo, Magelang, dan beberapa toko oleh-oleh terkemuka lainnya.
Namun, dalam menjalankan usahanya, Uswatun juga menghadapi beberapa kendala dan tantangan. Salah satunya adalah cuaca. Pada musim hujan, proses pengeringan kerupuk gadung tidak dapat maksimal. Solusinya dengan menyimpan produk dalam bentuk yang sudah siap goreng. Selain itu, dalam strategi pemasaran, pengiriman barang jauh menggunakan ekspedisi berisiko merusak produk. Solusinya Uswatun memperbanyak pasar dan jaringan pasar yang ada di sekitarnya. Dengan begitu, biaya kirim menjadi lebih mudah dan tidak perlu menggunakan ekspedisi lagi.
Uswatun memiliki harapan agar Dagadung Zoefa semakin dikenal oleh masyarakat dan lebih familiar di kalangan konsumen. Selain itu, langkah selanjutnya adalah melakukan ekspansi pasar dan mencoba untuk mengekspor produknya. Meskipun tantangan mungkin muncul, namun Uswatun tetap berusaha untuk mencari strategi yang tepat untuk mengembangkan usahanya. (spm)
(Sa’diyah/33221015)