SEMPRONG MUBAROK BERKAH ROMO YAI

Kue semprong merupakan camilan hasil perpaduan kuliner Indonesia dan eropa. Berdasarkan
penelitian dan penelusuran sejarah, kue semprong sangat mirip dengan kue krummake, cemilan
khas Skandinavia yang dibawa oleh bangsa Portugis semasa datang ke Indonesia. Hingga saat ini
semprong masih banyak dijumpai di berbagai daerah Indonesia dengan keunikan nama masing-
masing seperti Japit Gulung (Lamongan), Dampit (Sunda), Kue Seupet (Aceh) dan masih banyak
lagi. Nama-nama ini tentunya merujuk pada bentuk kue semprong yang umumnya berbentuk
seperti pipa, meskipun ada juga varian bentuk lainnya, contohnya seperti dibiarkan bulat
meyerupai cetakan atau dibentuk seperti kipas atau bahkan seperti telur dadar.


Semprong Mubarok adalah salah satu pelaku UMKM didesa Ngampel, Pituruh yang
memproduksi kue tersebut. Semprong Mubarok ini didirikan oleh pasangan suami istri yang
bernama Ali Rohmat Nur Rohmat dan Nurhidayah sejak 2018. Nama Semprong Mubarok sendiri
diambil dari salah satu anak mereka yang bernama Mubarok.

Advertorial

Awal mula Rohmat dan Hidayah merintis usaha ini dilatarbelakangi untuk membiayai sekolah,
keperluan anak serta untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kendala yang dialami oleh Rohmat
dan Hidayah dalam menjalankan usaha ini ada di sektor persaingan dan pemasaran. Di sektor
pemasaran sendiri dikarenakan tekstur dari kue semprong ini yang mudah remuk sehingga
membuat mereka susah untuk memasarkannya keluar kota, karena dikhawatirkan kue semprong
ini rusak saat diperjalanan. Untuk pemasaran Semprong Mubarok saat ini hanya di daerah
Pituruh dan Kemiri dengan cara menitipkan produk di toko-toko.

Semprong Mubarok terbuat dari bahan bahan seperti tepung tapioka, gula pasir, telur, perasa, dan
yang terakhir yang membuat Semprong Mubarok ini mempunyai cita rasa khas sendiri yaitu
wijen. Dalam sekali pembuatan semprong ini Rohmat dan Hidayah mampu menghasilkan sekitar
60 bungkus semprong, namun bila ada pesanan bisa lebih banyak dari biasanya.

Untuk 1 bungkus dari Semprong Mubarok ini dibadrol dengan harga Rp 6.500. Dengan harga
tersebut dalam sekali penjualan Rohmat dan Hidayah dapat meraup keuntungan bersih sekitar Rp
600.000.

Harapan dari Rohmat dan Hidayah untuk usaha Semprong Mubarok ini kedepannya yaitu ingin
usaha ini lebih besar lagi dan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Mereka juga ingin merubah
dari packaging Semprong Mubarok supaya lebih menarik minat beli masyarakat. (rak)

Advertorial

Reporter : Rico Adi Kurniawan/33221006

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *