BARU KULINER MALAM DI PURWOREJO, GOH YONG & INDOMIE NYEMEK

Purworejo, Purworejo – Di Purworejo memiliki bergam kuliner lokal yang lezat, ada kulineran khas Purworejo seperti Dawet Ireng, Sate Winong dan Soto, sampai menjadi kuliner yang wajib untuk dikunjungi apa bila anda di Purworejo.Uuntuk kuliner malam di Purworejo juga sangant beragam seperti Nasi Koyor Baledono, Mie Ongklok, dan Nasi Goreng. Kini telah buka kuliner baru di Purworejo Goh Yong & Indomie Nyemek, lokasinya berada di dekat alun – alun Purworejo.

Hendar (35) warga Doplang, Purworejo merupakan salah satu pelaku usaha Goh Yong dan Indomie Nyemek yang berada di daerah Purworejo. Lokasinya di Jl. A. Yani Plaosan Purworejo, tepatnya di depan Hotel Bagelen. Hendar memulai usahanya hampir 2 bulan, buka pada jam 16.00 – 23.00 buka setiap hari senin – sabtu. Lokasinya yang strategis karena berada di dekat alun – alun Purworejo dan jalan raya memungkinkan Hendar untuk mendapat pelanggan yang cukup ramai.

Sebelumnya Hendar membuka uasah angkringan di Jakarta bersama kakaknya kurang lebih selama 15 tahun. Kini Hendar memilih membuka usaha goh yong & indomie nyemek karena di Purworejo belum ada yang berjualan semacam ini dan ingin menciptakan peluang usaha baru. Walaupun baru memulai usaha ini pelanggan yang membeli cukup ramai. Satu hari bisa menjual 30 – 40 porsi goh yong dan indomie nyemek, untuk harga semantara ini Rp 10.000 per porsi.

advertotial

Goh yong terbuat dari daging ayam, baso, dan telur. Untuk bumbunya, gohyong menggunakan bumbu bawang putih dan merica. Daging untuk isian goh yong diolah dengan cara dicincang halus, kemudian dibungkus kulit lumpia hingga berbentuk seperti lontong atau rolade. Gohyong kemudian diolah dengan cara dikukus. Setelah matang, gohyong dibiarkan dingin kemudian digoreng hingga kering, dan disajikan dengan saus asam manis. Indomie nyemek mie yang disajikan dengan kuah yang sedikit kental dari kuah mie pada umumnya dan kuah tersebut memiliki tekstur yang berbeda dari kuah mie biasa. Untuk toping indomie nyemek ada bakso, sosis, telur,dan sawi hijau.

advertorial

Dalam menjalankan usaha ini tentunya Hendar mendapat tantangan dan kendala. Tantangan yang paling besar yakni di cuaca, dikarenakan ketika musim hujan sedikit orang yang megunjunginya, sehingga menurunnya omset pendapatananya. Harapn Hendar untuk usaha ini bisa jalan terus, lancer, berkembang, dan bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari.(fan)

Reporter : Fahmi Aditya Nugraga/33221012

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *