Dalam budaya kuliner Indonesia, siomay bisa dikategorikan sebagai jajanan pinggir jalan (streetfood), dan biasanya dijual dengan menggunakan gerobak. Terdapat berbagai jenis variasi siomay berdasarkan daging untuk isi, mulai dari siomay ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting, atau campuran daging ayam dan udang. Siomay biasanya disajikan dengan beberapa jenis bahan pelengkap. Pelengkap siomay yang biasa disajikan antara lain telur ayam, kentang, dan kubis. Sebelum dihidangkan, biasanya siomay dan bahan pelengkapnya dikukus agar dapat disajikan dalam kondisi hangat.
Siomay pada umumnya disajikan dengan siraman saus kacang yang dibuat dari kacang tanah yang dihaluskan. Bumbu untuk saus kacang ini antara lain cabai merah, bawang putih, gula pasir, asam jawa, garam dapur, dan cuka. Sewaktu disajikan, siomay bisa ditambahkan kecap manis, sambal botol, dan perasan jeruk limau.
Penikmat hidangan ini cukup banyak dan sangat viral di berbagai lapisan masyarakat. Siomay bisa menjadi peluang usaha baru dalam meningkatkan perekonomian. Hal inilah yang menginisiasi Minah (38) seorang Ibu Rumah Tangga yang menjual siomay di sekitar pantai Ketawang sejak tahun 2021. Ia menekuni bidang ini kurang lebih 10 tahun yang lalu, sebelumnya Ia sempat berjualan di Puskemas Grabag yang berlokasi di desa Ketawangrejo dekat dengan Kantor BRI Unit Ketawang hingga akhirnya pindah ke Pantai Ketawang. Alasannya karena di desa sudah tidak seramai dulu, pelanggannya agak menurun dan mereka mengeluhkan siomay yang dijualnya terlalu mahal.
Meskipun demikian walaupun harga yang ditawarkan mahal, namun kualitas siomay yang dihasilkan terjamin enak, gurih, dan kenyal. Bebas dari bahan pengawet. Ikan yang digunakan untuk membuat siomay juga dari ikan segar. Perbandingan antara tepung dan ikan sangat berpengaruh terhadap rasa yang dihasilkan. Selain itu harga bahan baku pembuatan siomay juga mahal jadi jika harganya murah maka keuntungan yang diperoleh sedikit.
Dengan uang 5 ribu rupiah kita sudah bisa mendapatkan 4 biji siomay berbagi jenis seperti kentang, kubis, tahu, bakso, dan lainnya. Semenjak berjualan di Pantai dagangannya semakin laris banyak wisatawan yang datang dari berbagai daerah sudah mencicipi siomay ini. Banyak juga dari luar Kabupaten seperti Wonosobo, Magelang, dan Temanggung.
Siomay Minah buka dari jam 9 sampai habis. Namun yang paling penting siomay yang dijajakan selalu baru, bukan siomay sisa kemudian dijual lagi untuk menutup kerugian jika siomay nya tidak laku. Konsep penjualan ini sangat bagus ditengah maraknya penjual yang tidak jujur biasanya mereka menjual kembali dagangannya yang kemarin tidak laku lalu dijual lagi.
Siomay Ketawang ini hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu. Untuk omset perbulannya bisa membantu perekonomian keluarga dan bisa membantu suaminya yang juga membuka usaha servis. Jika sedang ramai omset yang diperoleh sangat banyak bisa menjangkau banyak orang, apalagi jika ada acara festival seperti saat Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Puworejo menggelar Festival Layang-layang Nasional pada tanggal 29-30 Juli 2023 di Pantai Ketawang nah ketika itu omsetnya bisa berlipat ganda. Namun saat hujan, pelanggan menurun, dan sebagai pedagang harus sabar, tuturnya. (nfr).
Reporter: Nur Fajrianti Riflistiadi/33221019