Desa Luwenglor merupakan desa penghasil gula merah terbesar di Kecamatan Pituruh. Sebagian besar warganya adalah petani nira pohon kelapa. Tidak terlepas dari nira pohon kelapa dengan makanan khasnya yaitu Jipang.
Mendengar “Jipang” mungkin mengingatkan pada jajanan jadul yang sering disebut berondong jagung. Namun,yang satu ini terbuat dari beras ketan. Cemilan khas oleh-oleh karya warga desa Luwenglor, Kecamatan Pituruh ini akrab disebut Jipang Beras Ketan. Rasanya manis dan khas.
Minat Hartono (55) salah satu produsen cemilan Jipang Beras di Desa Luwenglor dengan nama produk JIPANG NIRATAMA. Minat memulai usaha jipang beras ini pada tahun 2014. Minat juga menjelaskan bahwa pembuatan jipang beras melalui proses yang cukup panjang sebelum akhirnya dapat dinikmati.
Awalnya Minat hanya memproduksi Jipang Beras original saja. Namun, seiring berjalannya waktu dan kemajuan zaman, Minat melakukan inovasi pada produk jipangnya. Inovasi yang dilakukan yaitu dengan menambah varian rasa pada jipang, sehingga para konsumen dapat menikmati jipang dengan varian rasa yang lebih beragam. Selain rasa original, rasa terbarunya yaitu greentea, melon dan durian.
Produksi jipang biasanya dilakukan setiap hari. Dalam satu kali produksi bisa menghasilkan 25 bal jipang. Setiap bal berisi 10 pak jipang, yang masing-masing berisi 12 potong jipang. 1 bal Jipang Niratama dibandrol dengan harga Rp 50.000,-. Untuk jipang varian terbaru memiliki harga yang berbeda dari yang original. Varian terbaru dibandrol dengan harga Rp 15.000,- per pouch. Satu pouch berisi 100 gram jipang. Minat juga menjelaskan bahwa dalam satu bulan ia dapat meraih omset hingga Rp 30.000.000,-.
Pemasaran Jipang Niratama ini sudah mencapai luar daerah, diantaranya Prembun, Kebumen, Gombong dan Cilacap. Selain luar daerah pemasarannya juga sudah mencapai luar Jawa diantaranya Pulau Sumatra dan Kalimantan. (*)
Reporter : Anggun /33221014