Rengginang Ketan Sang Pengecoh Isi Toples Khonguan Di Hari Raya Idul Fitri

Rengginang merupakan salah satu camilan khas Indonesia yang dapat
dikatakan sangat legendaris dibanding dengan berbagai macam camilan
lainnya. Rengginang yang bertekstur renyah dan memiliki rasa yang gurih dan
asin ini acapkali menghiasai toples-toples rumah saat hari raya Idul Fitri dan
tentu saja yang fenomenal adalah bersembunyi di dalam toples biskuit
khonguan.

Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan yang
dibentuk bulat dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari.
Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya dibuat dari adonan bahan
yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo, rengginang
tidak dihancukan sehingga bentuk butiran ketannya masih tampak.
Maryani (46) yang kerap dipanggil Yani, merupakan salah satu pelaku usaha
rengginang beras ketan di Desa Pituruh. Yani memulai usaha rengginang beras
ketan ini pada tahun 2010.

advertorial

Yani memproduksi rengginang 3 kali dalam seminggu. Pada hari biasa Yani
memproduksi rengginang sebanyak 15kg. Namun ketika mendekati hari raya
idul fitri produksi rengginang bisa mencapai 25kg. Rengginang yang diproduksi
memiliki dua varian rasa, yaitu rasa bawang dan terasi.
1pak rengginang berisi 30 keping yang dibandrol dengan harga Rp 13.000-,.
Dalam satu bulan yani dapat meraih omset hingga Rp 2.000.000-,. Untuk
pemasarannya sendiri dilakukan dengan menitipkan rengginang di warung-
warung .

Advertorial

Dalam usaha rengginang ini kendalanya yaitu harga beras ketan yang tidak
stabil. Kendala lainnya yaitu cuaca, jika musim penghujan tiba sangat
berpengaruh dalam proses produksi rengginang karena tidak adanya panas
matahari. (ara)
Anggun R.A/33221014

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *